Panyabungan – 17 Februari 2021. Ketua STAIN Madina, Dr. H. Torkis Lubis, D.E.S.S., menyampaikan bahwa kampus STAIN Madina sangat berpeluang sebagai pusat kajian budaya dan bahasa mandailing. Hal itu beliau sampaikan pada acara Talkshow memori tiga tahun STAIN Madina mulai berkiprah.
Dalam pemaparannya, beliau sangat bangga dengan geliat mahasiswa yang menekuni tarian dan tor-tor khas mandailing dari UKM Unit Seni Budaya.
“saya sangat bangga dengan penampilan mahasiswa kita dari UKM Seni Budaya. Banyak budaya-budaya dan tarian khas mandailing mulai hilang, karena yang mengerti dan mampu dengan itu sudah mulai jarang” kata beliau
Selanjutnya beliau meneruskan bahwa STAIN Madina sangat berpeluang sebagai pusat kajian terkait dengan budaya dan bahasa serta sastra mandailing. Budaya khas suku mandailing sangat perlu untuk dilestarikan, karena banyak keunikan-keunikan yang dimiliki oleh mandailing tidak ada pada suku bangsa lainnya.
“kalau bukan kita yang melestarikan budaya ini siapa lagi, hal-hal unik dari budaya mandailing ini tentu menjadi satu kekayaan untuk kita semua, karena tidak ditemukan pada suku yang lain. Jadi, kampus STAIN Madina ini harus kita targetkan sebagai pusat kajian budaya dan sastra mandailing” kata beliau
Hal yang sama juga disampaikan oleh Askolani Nasution, yaitu salah satu tokoh pegiat budaya dan sastra mandailing berdarah mandailing asli.
Pada kesempatan itu Askolani mengatakan bahwa bahasa mandailing sangat membutuhkan perhatian yang sangat serius, karena puluhan bahkan ratusan kosakata bahasa mandailing semakin hilang karena digantikan oleh bahasa lainnya.
“saat ini kondisi bahasa daerah kita di mandailing boleh dikatakan kritis, karena banyak sekali kosa kata yang sudah tidak dimengerti oleh generasi muda maknanya, sehingga otomatis penggunaannya pun tidak dipakai lagi sehari-hari karena digantikan oleh kosakata bahasa lain” ujar beliau
Pada akhir penyampaiannya, beliau berharap bahwa STAIN Madina mampu menghadirkan sebuah solusi terkait kondisi perkembangan budaya dan sastra mandailing saat ini. Sembari mengamini pernyataan Ketua STAIN Madina, beliau mendukung Kampus STAIN sebagai pusat kajian untuk budaya dan bahasa mandailing.
Ayo Semangat! STAIN Madina menuju IAIN. (TIM Humas)