Panyabungan – Prodi Hukum Ekonomi Syari’ah (HES) STAIN Madina sukses menggelar Seminar Prodi dengan tema “Peluang dan Tantangan Alumni Hukum Ekonomi Syari’ah di Era Globalisasi”. Seminar dlangsungkan di Aula Gedung baru STAIN Madina, Kamis 30 Juni 2022.
Asrul Hamid, M.H.I, Ketua Prodi HES dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan seminar ini diadakan adalah untuk memberikan pencerahan dan perubahan maindset tentang peluang kerja bagi alumni Prodi HES. Untuk menunjang itu, Prodi HES menghadirkan pemateri dibidang advokasi dan notaris. “berfokus untuk menjadi ASN bagi lulusan Hukum Ekonomi Syari’ah menjadi paradigma negatif yang akan menghambat kreativitas nantinya. Kita akan bekerjasama mempersiapkan mahasiswa yang akan menjadi lulusan berkualitas.” Ucap Asrul.
Dr. Irma Suryani Nasution, MA, Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama hadir membuka acara secara resmi. Beliau menyampaikan bahwa Prodi HES secara Eksklusif mengundang para pakar hebat dibidang advokasi dan notaris. Ini dilakukan agar mahasiswa membuka cakrawala dalam menatap masa depan. “Peluang merupakan hal positif yang perlu ada dalam diri kita dengan cara meningkatkan potensi diri. Kita adalah manusia pilihan, untuk menggali lebih dalam peluang tersebut melalui seminar ini.” Ungkap Dr. Irma.
Sebagai salah satu prodi dengan peminat terbanyak, Dr. Irma berpesan kepada Mahasiswa Prodi HES untuk ikut bersama memajukan STAIN Madina dengan promosi dan sebagainya.
Materi pertama disampaikan oleh Darji Safutra Rangkuti, SH., M.Kn. Beliau berbicara seputar seluk beluk dunia notaris. Menurutnya, notaris berhubungan erat dengan hukum dan ekonomi. Transaksi seperti akta jual beli serta landasan hukum dalam akta tersebut adalah acuan utama profesi ini. “Kita dekat dengan keduanya, dan prodi HES menyajikan keduanya. Memang diperlukan mental waktu dan kerja keras dalam mencapai ini semua. Namun kita yakin Prodi HES memiliki semangat yang besar dalam mewujudkannya.” Ungkap Darji.
Lebih lanjut, beliau juga mengajak mahasiswa untuk membangun relasi dengan pemanfaatan komunikasi sekarang ini. Dengan tanda kutip bahwa perlu peningkatan potensi diberbagai bidang teknologi sebagai tiket untuk memudahkan peluang di dunia kerja.
Materi dilanjutkan oleh Mardia Pulungan, MH. beliau mengupas tentang apa saja peluang dan tantangan advokat di era digital. Menurut beliau, dunia advokasi di Sumatera Utara sudah tidak asing lagi, banyak tokoh-tokoh besar lahir dari negeri ini. Tentu hal tersebut merupakan motivasi serta tantangan tersendiri bagi mahasiswa STAIN Madina untuk mengikuti jejak mereka.
Pembahasan berlanjut pada masalah UU dan peraturan tentang regulasi dunia advokasi. Menurut Mardia, UU sudah mengatur sedemikian rupa tentang siapa saja yang bisa menjadi advokat. Bahkan peluang terbuka lebar bagi alumni Fakultas Syari'ah terutama lewat Undang-Undang No. 18 tahun 2003.
“Ini merupakan peluang besar kita. Pertanyaannya, apakah kita siap untuk menjadi bagian dari itu ?. Apapun profesinya tentu melalui perjuangan keras. Mari bangun kompetensi akademik dalam bidang hukum materil dan formil. Serta tingkatkan penguasaan IT dan relasi yang kuat dalam dunia advokasi.” Ajak Mardia.
Berbagai pertanyaan di sampaikan oleh peserta seminar. Semarak acara makin bertambah dengan adanya sesi foto bersama.
Ayo Semangat! STAIN Madina Menuju IAIN. (Tim Humas)