Panyabungan, Selasa, 11 Februari 2020, Semangat STAIN Mandailing Natal merubah status menjadi IAIN bukan sekedar wacana. Hari ini, Bupati Mandailing Natal, Drs. Dahlan Hasan Nasution bersama Ketua umum yayasan pendidikan Mandailing Natal, Komjen. Purn. Saud Usman sengaja berkunjung ke kampus STAIN Madina untuk membahas lebih lanjut peningkatan mutu STAIN menuju IAIN/ UIN. Pertemuan tersebuit berlangsung di lantai 2 aula STAIN Madina dan dihadiri oleh seluruh jajaran pimpinan STAIN dan dosen.
Turut hadir dalam diskusi tersebut kepala Kantor Kemenag Madina, Zainal arifin, Ketua Yayasan Pendidikan Madina, Lokot Zein Nasution, Kepala Dinas Pendidikan Madina, Jamilah, Sekretaris Daerah Madina, Gozali Pulungan, Kadis Kominfo, Sahnan Pasaribu, Kabag Humas dan Protokol, M. Wildan Nasution.
Diskusi bertemakan “STAIN menuju UIN” ini dimoderatori oleh Drs. Syafi’I Lubis. Beliau dengan penuh kekeluargaan terlebih dahulu meminta sambutan dari Ketua STAIN Madina yang diwakili oleh Wakil Ketua I bidang akademik dan kelembagaan, Dr. H. Kasman,M.A. Dalam sambutannya, Dr. Kasman menyampaikan apresiasi atas peran penting Pemda Madina dan Yayasan Pendidikan Madina dalam penegrian STAIN. Beliau menambahkan bahwa saat ini seluruh civitas akademika siap untuk bekerjasama meningkatkan mutu STAIN Madina sehingga segera berubah status Menjadi IAIN/UIN Madina.
Dr. Kasman juga menyampaikan potensi dan perkembangan yang dimiliki STAIN Madina saat ini yang sudah memiliki SDM memadai, yakni 7 orang dosen PNS, S2 dan S3, dan 116 orang dosen CPNS lulusan terbaik dari dalam dan luar negeri, S2 dan S3. 10 orang dosen tetap non PNS, S2 dan S3, dan 71 orang orang dosen tidak tetap, S2 dan S3. Total ada 10 orang doktor yang dimiliki STAIN Madina saat ini. Jumlah mahasiswa mencapai 1578 orang dan prodi yang dulunya hanya 2, kini sudah menjadi 16 prodi.
Bupati Mandailing Natal, Drs. Dahlan Hasan Nasution juga tidak kalah optimis dalam menyampaikan arahan dan sambutannya. Beliau menyampaikan bahwa di Mandailing ada yang namanya “Dalian Natolu”. Artinya tungku yang mempunyai kaki penyokong tiga yang digunakan untuk tempat memasak. “Nah, Dalian Natolu itu ialah STAIN, Pemkab Madina, dan Yayasan Pendidikan Madina. Ketiga kaki penyokong ini harus bekerja sama untuk menjadi tempat menimba ilmu generasi Madina agar sukses di masa depan. Oleh karena itu, Dalian natolu tidak boleh pecah, harus menjadi penguat, kokoh, dan bersatu menuju UIN.” Ujarnya.
Bupati menyampaikan harapannya agar perubahan status STAIN menuju UIN segera terwujud, Beliau menunjukkan keseriusannya mengurus STAIN ketika kunjungan kepala staf kepresidenan, Moeldoko ke Madina beberapa waktu lalu. Dahlan langsung menyampaikan keinginan tersebut kepada Moeldoko, agar STAIN segera di UIN-kan. Alhamdulillah, KSP Moeldoko bersedia menjembatani pertemuan nantinya dengan Presiden, tentunya setelah segala sesuatunya kita persiapkan sebaik mungkin. Tutur bupati yang selalu tampil ramah ini.
Ketua Umum YPM Komjen (Purn) Dr H. Saud Usman Nasution dalam kesempatan itu juga menyampaikan kegembiraannya dapat berkunjung STAIN Madina. Beliau menyampaikan alasannya hadir karena rasa cintanya pada Madina. Beliau ingin STAIN Madina segera berprogres menuju UIN dengan kerjasama seluruh dosen tanpa memandang dari mana asal daerah, semuanya harus bersatu demi kemajuan STAIN Madina dan kabupaten Madina.
Dr. Saud selaku pelopor dan penggerak penegrian STAIN sedikit berkisah kepada dosen-dosen baru, tentang bagaimana proses perjuangan penegrian STAIM menjadi STAIN. Untuk itulah beliau meminta segera berbenah meningkatkan mutu STAIN, membenahi berkas, termasuk menggencarkan sosialisasi STAIN Madina untuk mencapai 3000 mahasiswa sebagai syarat menjadi IAIN, dan 7.500 mahasiswa menuju UIN. Dosen-dosen yang merupakan putra-putri terbaik dari seluruh tanah air yang saat ini ditugaskan di STAIN Madina diharapkan menuangkan ide-ide cemerlangnya demi kemajuan STAIN Madina, karena tidak mungkin kita hanya bermimpi menjadi UIN jika masih ada syarat yang belum terpenuhi. Tegasnya.
Semoga semangat “Dalian Natolu” , persatuan, dan do’a seluruh tokoh pecinta pendidikan Kabupaten Madina akan mampu mengantarkan STAIN Madina segera berubah status menjadi IAIN/UIN Madina. {humas/Rita)