Berita / Kampus

Dosen STAIN MADINA terbitkan buku Gelora di Kolong Langit Madina

- 20 Februari 2020


GELORA DI KOLONG LANGIT MADINA Jilid 1

PENULIS: EDI MARJAN NASUTION, ME. Editor: Dr. NURHADI, S.Pd.I., S.E.Sy., S.H., M.Sy., MH., M.Pd.

Ukuran : 14 x 21 cm

ISBN : 978-623-7821-18-2

Terbit   : Februari 2020

Harga  : Rp 86000

 

Sinopsis:

 

Novel “GELORA DI KOLONG LANGIT MADINA” merupakan kisah keluarga yang menyekolahkan anak-anaknya di salah satu pesantren termasyhur di Kab. Mandailing Natal. Pak Zaman berharap kehidupan anak-anaknya jauh lebih baik dari hidupnya, harapan itu membuatnya bersemangat dalam menyekolahkan Ways ke pesantren. Pemuda berkulit sawo matang bernama Ways  mondok di pesantren Mustahfawiyah, paras yang khas, budi pekerti,kegeniusan dan prestasi seakan mewarnai perjalanan hidupnya di bumi kebanggaan Batak Mandailing.

 

Kemauan dan keberanian dalam membuka unit-unit usaha dalam memenuhi kebutuhan keluarga selalu membuahkan hasil walaupun terkadang sementara.oleh karenanya membutuhkan pengetahuan dan manajemen agar meminimalisir kerugian.  

 

Saat sumber Ekonomi tidak berpihak pada pak Zaman mungkinkah Fatimah menerima lamaran pemuda itu, sebagai baktinya dalam mengurangi beban ayahnya, layaknya pemahaman kebanyakan masyarakat setempat.

 

Kematangan berfikir selalu tidak ditentukan dengan usia, terkadang kesulitan ekonomi menjadi anak tangga untuk lebih cepat dewasa, layaknya Ways yang baru beberapa tahun di pesantren harus mampu menjalani hidup layaknya pemuda berusia 25 tahun. Meski kebanyakan pemuda tidak mau melakukannya.

 

Novel Gelora di Kolong Langit Madina mewakili gambaran kehidupan masyarakat di Kab Mandailing Natal mulai dari adat, agama dan budaya yang menghiasi Kabupaten Seribu santri itu.

 

Jilid II

Prestasi selalu dekat dengan kebanggaan, penuh suka ria pun selalu dikelilingi dengan ketenaran yang berujung dengan ketertarikan bagi siapapun yang memandangnya. Kebaikan hati, ketawaduan, kemauan dan kecerdasan seakan jadi lumbung penghargaan bagi Ways dikehidupannya. Pondok kecil di pinggir sungai Singolot telah dipenuhi dengan  beberapa penghargaan dari setiap iven yang diikuti Ways. Puncak prestasi berkalung asmara terjadi di sudut monas icon negara khatulistiwa saat Ways mewakili pondoknya dalam mengikuti kegiatan tahunan pesantren se Indonesia. 

 

Novel Gelora di Kolong Langit Madina jilid II mengajarkan kita bahwa cinta selalu memiliki keajaiban diluar nalar manusia, sarana cinta yang berada digenggaman tangan tak selalu menjamin kemulusan dalam mencapai kebahagiaan hakiki, hingga mungkin bahwa semakin besar cinta maka semakin besar rintangan yang mengintai meski terkadang tidak berujung bahagia. Akankah Cinta yang dimiliki Ways akan menghantarkannya pada kebahagiaan, ataukah cinta itu sekedar kisah kehidupan Ways yang tidak diinginkan oleh siapapun setelah mengetahuinya.Temukan kembali dalam kisah di Gelora di Kolong Langit Madina jilid II.

Share To :