Panyabungan, Kamis, 26 Desember 2019, Stain Mandailing Natal mengadakan acara focus grup discussion bersama Dr. H. Syafiuddin, Kepala Bagian Umum ke-OKH-an (organisasi, kepegawaian, dan hukum) Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Kementrian Agama Republik Indonesia.
Acara ini diangkat dalam rangka sosialisasi organisasi, kepegawaian, dan hukum kepada seluruh dosen dan pegawai yang ada di lingkungan STAIN Madina. Ketua STAIN Madina, Dr.H.Torkis Lubis, D.E.S.S dalam sambutannya menyampaikan harapan kepada seluruh dosen dan pegawai agar senantiasa meningkatkan profesionalitas dengan memperhatikan kewajiban-kewajiban yang diamanahkan oleh negara sesuai undang-undang dan hukum. “Kita tidak hanya menuntut hak, tetapi harus melaksanakan kewajiban yang diamanahkan, kita harus profesional, menghormati profesi kita sebagai seorang dosen dan pegawai, tentunya harus menguasai keilmuan kita”, tegasnya. Selanjutnya, beliau langsung membuka acara focus grup discussion secara resmi diiringi tepuk tangan meriah dari audiens.
Focus grup discussion berlangsung hikmat, focus dan interaktif. Acara yang dimoderatori oleh Ustadz Raja Ritonga Lc. M.Sy. ini cukup menarik minat para peserta untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada pemateri. Beberapa pertanyaan yang diajukan oleh peserta kepada Dr. H. Syafiuddin terkait kepegawaian dan hukum, serta tata organisasi dijawab dengan jelas berdasarkan pengalamannya yang telah malang-melintang mengurus PTKIN di Indonesia. Bapak kelahiran tahun 1962 yang dikenal dengan panggilan “Batak Sejati” ini sering mengundang gelak tawa audiens dengan guyonan bahasa Mandailing yang disampaikannya. Selain bahasa Mandailing beliau juga menguasai 4 bahasa batak lainnya, yang bagi orang lain tentu sangat sulit untuk menguasainya. “Inilah yang membuat saya dipanggil Batak sejati oleh rekan-rekan,”ujarnya sambil tersenyum.
Dr. H.Syafiuddin dalam penyampaiannya, menekankan kepada seluruh dosen dan pegawai STAIN Madina agar menghindari pelanggaran disiplin. Beliau juga berpesan,“Kita harus selalu bersikap kritis dalam menerima honor apa pun, bukan hanya kritis mencarinya, tetapi juga kritis menerimanya, jangan lupa tanya honor apa, dari mana, berapa, dan bagaimana. Jangan sampai ada temuan yang nantinya akan menyebabkan pengembalian kepada negara,” tegasnya. Beliau juga menambahkan harapannya kepada seluruh dosen untuk selalu meningkatkan kompetensi diri agar tidak tergilas oleh sistem.
Banyak pencerahan dan informasi yang disampaikan oleh Kabag ke-OKH an ini kepada seluruh dosen dan pegawai STAIN Madina. Beliau bersama ketua Stain Madina bersama-sama menjawab pertanyaan dan memberikan titik terang untuk setiap kendala dan permasalahan yang dijukan oleh audiens. Acara berjalan lancar dan ditutup dengan pengabadian momen foto bersama oleh humas STAIN Madina. (Humas Rita).