Panyabungan – Selasa,15 Juli 2025. Tiga dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Mandailing Natal kembali menorehkan kontribusi positif dalam penguatan literasi dan pelestarian budaya lokal pada Senin (14/7). Mereka adalah Rahmi Wahyuni, M.Sos., Resdilla Pratiwi, M.Hum., dan Elismayanti Rambe, M.Kom.I. yang dipercaya menjadi narasumber dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kepenulisan Konten Budaya Lokal yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Mandailing Natal.
Kegiatan yang berlangsung selama beberapa hari ini diikuti oleh 60 peserta yang terdiri dari unsur pustakawan, penggiat literasi, pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada peserta dalam menulis esai yang berfokus pada kearifan lokal Mandailing Natal.
Ketiga dosen STAIN Mandailing Natal tersebut memberikan materi seputar teknik penulisan esai, pemilihan tema, penyusunan ide, hingga pentingnya dokumentasi budaya melalui tulisan ilmiah populer. Dengan latar belakang keilmuan yang berbeda, ketiganya menghadirkan perspektif yang beragam namun saling melengkapi, mulai dari pendekatan ilmu sosial, budaya, hingga komunikasi publik dalam konteks literasi.
Dalam sambutannya, Kepala Bidang Perpustakaan dan Kearsipan Mandailing Natal, menyampaik Asnimar, S. Sos., mengapresiasi atas keterlibatan akademisi dari STAIN Mandailing Natal yang dinilai mampu memberikan warna akademik sekaligus praktis dalam proses bimbingan teknis ini. “Kegiatan ini menjadi ruang kolaborasi yang baik antara akademisi, masyarakat, dan pemerintah dalam menjaga warisan budaya Mandailing Natal,” ujar Pak Asnimar.
Sebagai output dari kegiatan ini, seluruh peserta diwajibkan menulis sebuah esai bertema kearifan lokal Mandailing Natal yang nantinya akan diterbitkan dalam bentuk buku ber-ISBN. Buku tersebut diharapkan menjadi dokumen hidup yang mencatat kekayaan kultural Mandailing Natal, sekaligus menambah referensi literasi daerah yang dapat diakses secara luas oleh masyarakat.
Kegiatan ini menjadi salah satu langkah strategis Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Mandailing Natal dalam menjaga eksistensi budaya lokal di tengah derasnya arus globalisasi, serta membangun semangat literasi yang berbasis pada nilai-nilai lokal.
Keikutsertaan para dosen STAIN Mandailing Natal dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen kampus tersebut dalam mendukung pelestarian budaya dan penguatan literasi di tengah masyarakat, sekaligus mengukuhkan peran perguruan tinggi sebagai mitra strategis dalam pembangunan peradaban berbasis kearifan lokal.
Ayo semangat! STAIN Madina menuju IAIN. (Tim Humas)